Kamis, 25 Februari 2016

kebersihan diri ibu nifas "Perawatan yang Bersih - Kesembuhan Sesungguhnya.”

KULTUM
“Perawatan yang Bersih - Kesembuhan Sesungguhnya.”


Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahi rabbil ‘alamin wa sholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin sayyidina wamaulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’iin, amma ba’du.

Allahumma sholi ‘alla muhammad, wa’alaa aali muhammad kamaa shollaita’alaa ibroohiima wa’alaa aali ibroohima wabaarik ‘alaa muhammad wa’alaa aali muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohima wa’alaa aali ibroohima fil’aalamiina innaka hamiidun majiid”

Kaum muslimin yang selalu senantiasi di rahmati Allah..............
Syukur serta shalawat tidak lupa kita ucapkan kepada Allah SWT dan junjungan nabi besar kita nabi Muhammad SAW agar kita selalu diberikan kesehatan dan limpahan rahmat-Nya

Kaum muslimin yang selalu senantiasi di rahmati Allah..............
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan kultum tentang kebersihan diri pada ibu nifas dengan judul perawatan yang bersih - kesembuhan sesungguhnya..

Bersih...
Bersih itu tidak ada kotoran, tidak ada penyakit,
Bersih itu indah....

Dalam islam kebersihan itu landasan pokok keimanan, baik itu kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, oleh karena itu setiap umat muslim wajib menjaga kebersihan dirinya, begitu pun dengan ibu yang habis melahirkan atau dikalangan dunia kesehatan yang sering disebut dengan masa nifas. Kebersihan diri pada ibu nifas yaitu perawatan luka jalan lahir  dan perawatan payudara.

Kaum muslimin yang selalu senantiasi di rahmati Allah..............
Ibu yang habis melahirkan mengeluarkan darah kotor pada masa nifas dan kadang kala ada luka pada ibu karena melahirkan yaitu luka pada jalan lahir (perineum), oleh kerena itu perlunya perhatian khusus pada ibu nifas untuk mencegah berbagai penyakit dan infeksi salah satu penyebabnya karena kurangnya menjaga kebersihan diri yaitu perawatan luka jalan lahir, sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa“kebersihan itu bagian dari iman” dan sebagaimana firman Allah dalam  Q.S Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: ......Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Dengan kita menjaga kebersihan diri selama masa nifas ditambah dengan adanya luka maka dapat mempercepat proses penyembuhan karena kebersihan diri dalam melakukan perawatan luka jalan lahir (perineum) tersebut, ini sesuai dengan firman Allah pada Q.S Al-Baqarah ayat 222, bahwa Allah memyukai orang-orang yang suci dan bersih.

Kaum muslimin yang selalu senantiasi di rahmati Allah..............
Perawatan yang dapat dilakukan yaitu setelah buang air besar dan buang air kecil perineum dibersihkan. Dibersihkan dengan menggunakan sabun dan mengganti pembalut. Hal ini dapat disampaikan kepada ibu-ibu nifas sebelum mereka pulang kerumah bagaimana cara membersihkan diri dalam merawat luka jalan lahir agar tidak terjadi infeksi.

Kaum muslimin yang selalu senantiasi di rahmati Allah..............
Dengan kita menjaga kebersihan diri, hal ini sudah merupakan jalan petunjuk yang diberikan Allah kepada kita sebagai obat untuk mencegah terjadinya penyakit dan infeksi akibat luka tersebut. Sebagaimana  dalam hadis

وَجَلَّ عَزَّ اللَّهِ بِإِذْنِ بَرَأَ الدَّاءِ دَوَاءُ أُصِيبَ فَإِذَا دَوَاءٌ دَاءٍ لِكُلِّ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim)

Demikianlah kultum tentang kebersihan diri pada ibu nifas. Apa yang telah saya sampaikan, saya harap dapat menjadi sebuah batu loncatan pada diri kita dalam kebersihan diri pada masa nifas. Jika ada kekurangan dan ucapan kata yang salah dan menyinggung hati baik secara langsung maupun tidak langsung saya mohon maaf, karena saya hanyalah seoarang hamba Allah yang masih butuh banyak belajar dan kesempurnaan hanya milik Allah.

Ada sebuah kutipan mutiara indah dari seorang filsuf yunani Aristoteles bahwa “seorang dokter menyembuhkan tapi alamlah yang menciptakan kesehatan”.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik, wassalamualaikum Wr. Wb









0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih telah membaca postingan saya