Jumat, 29 Juni 2012

struktur dan fungsi amnion


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kita sering mendengar kata  ketuban atau namalainnya adalah amnion. Karena, ketika seorang ibu akan melahirkan seorang bayi, salah satu tandanya adalah amnion ibu itu akan  pecah dan ketika amnion itu pecah maka keluarlah isi dari amnion tersebut yaitu cairan amnion atau cairan ketuban. Amnion merupakan selaput paling dalam yang mengelilingi janin sebelum kelahiran dan berisi cairan ketuban, selaput ketuban. Selain itu amnion juga merupakan kantong air, membrane ekstra embrional pada burung, reptile dan mamalia (manusia), yang melapisi korion dan mengandung janin serta cairan amnion ( kamus saku kedokteran Dorlan, 2011).
Amnion memegang peranan yang sangat penting dalam proses kehamilan dan persalinan. Amnion pada kehamilan aterm merupakan sebuah membrane yang kuat dan letur.  Selama kehamilan cairan amnion akan menyediakan ruangan bagi janin untuk bergerak dan berkembang, jika amnion atau ketuban ini tidak ada, rahim akan mengerut dan menekan rahim, itu terjadi karena terjadinya kebocoran pada cairan amnion sehingga akan terjadi kelahiran pre aterm.
Semakin tua umur kehamilan maka cairan amnion akan semakin penting karena untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, salah satunya adalah  perkembangan paru-paru dan saluran cerna. Dan cairan amnion ini memiliki peranan sebagai pelindung atau protektif.selain itu cairan amnion juga berperan sebagai sarana komunikasi bagi ibu dan janin dan juga dapat digunakan untuk mendiagnosa kelainan-kelainan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan janin.
Jadi, cairan amnion tersebut sangat penting dan kita harus bisa mengetahui apa saja struktur atau komposisi dan fungsi yang lain dari amnion tersebut (cairan amnion). Maka dari itu, kami menyusun makalah ini untuk memberikan penjelasan mengenai amnion, struktur amnion dan fungsi amnion.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu:
a.       Apa yang dimaksud dengan Amnion ?
b.      Apa saja yang termasuk struktur Amnion ?
c.       Apa saja fungsidari Amnion tersebut?
1.3  Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.Untuk mengetahui pengertian Amnion.
b.Untuk mengetahui struktur dariAmnion.
c.Untuk mengetahui fungsi Amnion.
1.4 Metode Penulisan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka metode penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.internet
b.Buku
1.5  Sistematika Penulisan
Berdasarkan permasalahn diatas, maka sistematika penulisan makalah ini adalah    sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan
1.4  Metode Penulisan
1.5  Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
                  2.1 Amnion
                  2.2 Struktur Amnion
                  2.3 Fungsi Amnion
BAB III PENUTUP
                  3.1 Kesimpulan
                  3.2 Kesimpulan Kelompok


           

                







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Amnion
Amnion berasal dari ectoderma yang melampisi cavitas amnniotica. Karena fetus yang sedang berkembang bertambah besar, maka cavitas amniotica didorong keluar terus-menerus sampai cavitas uteri terisi. Dengan demikian, pada masa ini uterus dilapisi dengan corion dan amnion yang membentuk saccus fetalis terletak didalam membrane corion dan menutupi funiculus umbilicalis yang menghubungkan fetus dengan plasenta yang sedang berkembang.
 Amnion merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion atau liquor amnii (Pratiwi, 2007; hal. 231).
2.2  Struktur Amnion 

·         Struktur amnion
o   Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8.
o   Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio.
o   Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong kecil ini berisikan embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya.
o   Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion.
o   Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
Amnion atau  ketuban terdiri dari 99% air dan 1% zat padat( atau mencapai 1000-1500cc), zat-zat ini meliputi protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, hormon plasenta dan enzim-enzim.

Selaput janin (amnion dan korion)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran permukaan korion.Dengan berlanjutnya kehamilan :
o      jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion  yang  lebat seperti semak-semak (chorion frondosum)
o       sementara jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :
o    desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
o    desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laevemenjadi desidua kapsularis.
o    desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membrane amnion dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membrane korion-amnion.


Ruangan Amnion
Mula mula ruangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian mengelilingi seluruh janin. Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat dengannya. Amnion ikut membentuk selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisan tipis dari decidua. 
Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Banyaknya kadang kadang sangat berbeda
o   Pada minggu ke-36 banyaknya : 1030 cc
o   Pada minggu ke- 40 banyaknya : 790 cc
o   Pada minggu ke- 43 sudah berkurang menjadi 240 cc.
Cairan Amnion
Rongga pada selaput janin disebut rongga amnion. Didalam rongga amnion berisi cairan amnion.
§  Asal cairan amnion
Asal cairan amnion, yaitu:
o   Sekresi dari epitel amnion
o   Transudasi dari darah ibu
o   Urin  janin
o   Asal campuran (mixed origin) dari sekresi epitel amnion + transudat darah ibu + urin  janin.
§  Sifat-sifat amnion
o   Maskrokopis : baunya amis, warnanya jernih, adanya lanugo, rambut dan verniks kaseosa, bercampur mekonium.
o   Mikroskopis : terdapat lanugo dan rambut.
o   Laboratorium : Kadar urea (ureum) rendah dibanding air kemih.
2.3  Fungsi Amnion
·         Saat kehamilan berlangsung
o   Nutrisi (makanan dan minuman bagi janin)
o   Memberikan kesempatan berkembangnya janin dengan bebas ke segala arah tanpa saling menekan satu sama lain, tanpa tertekan oleh fetus atau dinding uterus.
o   Mempertahankan suhu yang tetap bagi janin.
o   Melindungi fetus dari trauma
o   Menjaga agar tali pusat tidak  tekanan
o   Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai peredam goncangan
o   Mencegah agar tidak timbul perlekatan antara amnion dan janin.
·         Saat inpartu/Persalianan
o   Menyebarkan kekuatan kontraksi (menetralkan tekanan di dalam uterus atau rahim) sehingga serviks dapat membuka
o   Membersihkan jalan lahir dan melindungi janin dari bahaya infeksi
o   Sebagai pelicin saat persalinan






BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Amnion merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion atau liquor amnii (Pratiwi, 2007; hal. 231). Sifat dan ciri amnion berupa warnanya yang jernih, baunya yang amis, adanya lanugo, rambut dan verniks kaseosa dan kadar ureanya rendah dibandingkan dengan air kemih. Struktur amnion terdiri dari selaput janin, rongga amnion dan cairan amnion. Amnion terdiri atas 9 %  air dan 1% zat-zat padat yang meliputi protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, hormone plasenta, dan enzim-enzim. Amnion merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangakan janin, jika tidak ada amnion maka perkembangan dan pertumbuhan janin akan terganggu selain itu amnion juga berperan dalam proses persalinan, yaitu dalam pembukaan dan membuat jalan lahir lebih bersih dan licin.
3.2 Kesimpulan Kelompok
Amnion merupakan suatu membran pelindung janin yang tebal yang berisikan cairan amnion. Ciri dan sifat dari amnion yaitu berwana jernih dan berbau amis.Dalam amnion terdapat protein, lemak, karbohidrat,garam,mineral,hormon plasenta dan enzim Amnion berperan dalam persalinan dan kehamilan dan strukur dari amnion terdiri dari selaput janin, rongga amnion yang berisikan cairan amnion. Jadi, Amnion merupakan sesuatu yang sangat penting karena jika tidak ada amnion uterus akan mengerut dan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu.



DAFTAR  PUSTAKA

Benson dan Pernoll.2008.Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, Ed.9.Jakarta:EGC
Cunningham, F.Gary.2005.Obstetri Williams,Ed.21,Vol.1.Jakarta:EGC
D.A. Pratiwi, dkk.2007.Biologi Untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga
Kusmiyati, Yuni, Heni Puji Wahyunigsih, Sujiyatini.2010.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).Yogyakarta:Fitramaya
Rukiyah, Al Yeyeh dan Lia yulianti.2011.Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan).Jakarta:Trans Info Media
Sastrawinata, Sulaiman.1983.Obstetri Fisiologi.Bandung: ELEMAN
Sumiaty.2011.Biologi Reproduksi Untuk Kebidanan.Jakarta:Trans Info Media.

1 komentar:

My world mengatakan...

kunjungan balik ya

Posting Komentar

terimakasih telah membaca postingan saya