Selasa, 02 Oktober 2012

Stres dan coping




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Model adalah sebuah gambaran deskritif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili sesuatu hal nyata. Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktural kebidanan yang memungkinkan seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Banyak model yang dikembangkan dapat mempengaruhi kesehatan serta memperbaiki intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Model-model dan nilai promosi kesehatan yang menjadi model pendekatan kesehatan salah satunya tentang stres dan coping. Stres merupakan suatu kondisi yang pasti pernah semua orang mengalaminya, baik itu secara internal maupun eksternal. Keadaan stress ini dapat mempengaruhi diri jiwa dan kesehatan seseorang makanya perlunya suatu pengolahan stres yang disebut sebagai coping.
1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu:
A. Stres dan coping
      a. Stres
1.      Apa yang dimaksud dengan stres?
2.      Apa saja macam-macam stres?
3.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi stres?
4.      Bagaimana manajemen mengatasi stres?
5.      Bagaimana hubungan stress terhadap kesehatan
b. Coping
1.      Apa pengertian coping?
2.      Apa fungsi dan jenis coping?
3.      Apa saja strategi dari coping?
1.3  Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A.    Stress dan coping
a. Stres
1.      Untuk mengetahui pengertian stres
2.      Untuk mengetahui macam-macam stres
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres
4.      Untuk mengetahui manajemen mengatasi stres
5.      Untuk mengetahui hubungan stres terhadap kesehatan
b. Coping
1.      Untuk mengetahui pengertian coping
2.      Untuk mengetahui fungsi dan jenis coping
3.      Untuk mengetahui strategi dari coping
1.4  Metode Penuisan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka metode penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Buku
b.      Internet
1.5  Sistematika Penulisan
Berdasarkan permasalahn diatas, maka sistematika penulisan makalah ini adalah    sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
1.2         Rumusan Masalah
1.3         Tujuan
1.4         Metode penulisan
1.5         Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Stres dan Coping
2.1.1 Stres
2.1.2 Coping
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan














BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Stres  dan Coping
      2.1.1  Stres
                  A. Pengertian Stres
                              Stres adalah kemampuan diri dan penyesuaian diri yang memerlukan respons. Selain itu, stress disebut juga ketegangan dalam perilaku dan bentuk perasaan yang bergejolak yang menekan berupa ketegangan.
Stres  juga bisa disebut sebagai suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologi.
Proses terjadinya proses adalah sebagai berikut :
Stimulus  à reseptor indra à otak, pusat saraf
                              Reaksi terhadap stres bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain dari waktu ke waktu pada orang yang sama. Perbedaan ini sering disebabkan faktor psikologis dan sosial yang kelihatannya dapat mengubah dampak stressor bagi individu. Sumber stress itu sendiri dapat berasal dari dalam diri sendiri, keluarga, maupun komunitas dan lingkungan. Adapun gejala stress adalah gangguan perhatian dan konsentrasi, perubahan emosi, menurunnya rasa percaya diri, timbul obsesi dan tidak ada motivasi.
                  B. Macam-macam stres
Macam – macam stres:
1.         Stres ringan : Merusak aspek fisiologis, biasanya di rasakan  oleh setiap orang dan biasanya berakhir dalam beberapa menit/jam.
2.         Stres sedang : Terjadi lebih lama
3.         Stres berat : Stres kronis yang terjadi beberapa minggu atau sampai beberapa tahun. Gejala yang bisa di amati seperti : Rasa cemas yang berlebihan, Marah, Menangis, Tertawa sendiri, Teriak, Memukul dan menyepak,dsb.
                  C. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres
1. Variable dalam kondisi individu: umur, tahap kehidupan, jenis kelamin, temperamen, genetic,intelegensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status ekonomi, dan kondisi fisik.
2. Karateristik kepribadian: introvert-eksovert, stabilitas emosi secara umum, kepribadian, kekebalan, dan sebagainya.
3. Variabel social-kognitif: dukungan social yang dirasakan, jaringan social, control pribadi yang dirasakan.
4. Hubungan dengan lingkungan social, dukungan social yang diterima, integrasi dalam jaringan social.
5. Strategi coping.                                
                  D.  Manajemen dalam mengatasi stres
1. Hasil belajar otomatis (menyanyi, berkumpul, tertawa, dan sebagainya).
                              2. Membicarakan, diskusi, memikirkan bersama orang lain.
                              3. berolah raga dengan teratur
                              4. Mengembangkan teori
5. Belajar mengenal dan membahas stres dengan menarik diri, kompromi
                              6. Koping strategi/meningkatkan tolenransi.
7.Kaitannya dengan kesehatan mental: mengenal sumber, meningkatkan tolenransi,dan sebagainya.
                  E. Hubungan  stres terhadap kesehatan
 Taylor (1991) menjelaskan beberapa jalan bagaimana stres mempengaruhi kesehatan, yaitu:
1.      The direct route
Stres menghasilkan perubahan fisiologis/psikologis ynag mengakibatkan berkembangnya suatu penyakit.
Contoh:
Stres → hormon catecholamines + corticosteroids meningkat → jantung berdebar → sakit jantung → kematian mendadak.
2.      The personality route
Predisposisi kepribadian mempengaruhi individu untuk mengalami stres yang kemudian mempengaruhi kesakitan.
Contoh: gaya (kepribadian) → psimistis
3.      The interactive route
Stres dapat mengarah kesakitan kepada kesakitan hanya bagi orang yang mempunyai sifat mudah kambuh. Pendekatan ini menekankan ketidakkebalan yang ada sebelumnya baik fisik maupun psikologis.
4.      The health behavior route
Stres secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesakitan dengan cara merubah prilaku individu.
Contoh: peningkatan konsumsi alkohol dan merokok selama ada kejadian yang penuh dengan stres.
5.      The illness behavior route
Stres dapat secara langsung mempengaruhi prilaku kesakitan tanpa menyebabkan penyakit.
      2.1.2  Coping
                  A. Pengertian Coping
                              Coping adalah proses yang di lalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi stressfull merupakan respon individu terhalang situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologoik. Coping juga biasa disebut juga sebagai pengelolaan stres yaitu suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya mereka gunakan dalam menghadapi situasi stres.
                  B. Fungsi dan jenis coping
1.Emotion – focused coping
a.Digunakan untuk mengatur respons emosional terhadap stres.
b.Pengaturan ini melalui perilaku individu, seperti pengguna alcohol, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan, melaluin strategi kognitif.
c.Bila individu tidak mampu mengubah kondisi stres, individu akan cenderung mengatur emosinya.
2. Problem – focused coping
a. Untuk mengurangi stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan yang baru, individu akan cenderung menggunakan strategi ini, bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi.
b. Metode atau fungsi masalah ini lebih sering digunakan oleh orang dewasa.
                    C.   Strategi coping
                              Strategi coping adalah cara yang dilakukan untuk merubah lingkungan dan situasi atau menyelesaikan masalah yang sedang atau dihadapi.
                         Delapan strategi koping menurut Taylor (1991) adalah sebagai berikut:
1.   Konfrontasi
2.   Mencari dukungan social
3.     Merencanakan pemecahan masalah dikaitan dengan problem focused coping
4.   Kontrol diri
5.   Membuat jarak.
6.   Penilaian kembali secara positif.
7.   Menerima tanggung jawab
8.   Lari/menghindar (escape/avoidance)


                   
                              



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
      Stres adalah kemampuan diri dan penyesuaian diri yang memerlukan respons. Stres itu dapat berasal dari dalam diri sendiri, keluarga maupun komunitas dan lingkungan, tingkatan stres ini dapat berupa stres berat, sedang dan ringan. Factor yang mempengaruhi stres ini dapat berupa variabel dalam kondisi individu, karakteristik kepribadian, variabel sosial-kognitif, hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial yang diterima, integritas dalam jaringan sosial dan strategi coping. Hubungan stres terhadap kesehatan dapat berjalan melalui the direc route, the personality route, the interactive route, the health behavior route, dan illness behavior route. Agar tidak terjadinya stres yang lebih mendalam perunya adanya pengelolaan stress atau coping. Coping atau pengelolaan stres merupakan suatu proses dimaan individu mencoba untuk mengelola jarak yanga da antara tuntutan-tuntutan (baik tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stres. Adapun fugsi dan jenis coping antara lain emotion – focused coping dan problem – focused coping. Terdapat 8 strategi coping menurut Tylor, yaitu konfrontasi, mencari dukungan sosial, merencanakan pemecahan masalah dikaitkan dengan problem focused coping, kontrol diri, membuat jarak, penilaian kembali secara positif, menerima tanggung jawab dan menghindar.